Google Pixel Slate dirancang untuk bersaing dengan Apple iPad Pro dan Microsoft Surface Pro
Google Pixel Slate dirancang untuk bersaing dengan Apple iPad Pro dan Microsoft Surface Pro
Pada tahun 2018, Google meluncurkan tablet pertamanya di bawah merek Pixel. Google Pixel Slate dirancang untuk bersaing dengan Apple iPad Pro dan Microsoft Surface Pro. Pixel Slate dipasarkan sebagai perangkat high-end yang dapat digunakan baik sebagai tablet dan laptop. Ini menampilkan layar 12,3 inci, prosesor Intel, dan RAM hingga 16GB.
Namun, Pixel Slate tidak menerima sambutan hangat yang diharapkan Google. Banyak pengulas mengkritik perangkat karena perangkat lunak buggy dan kinerjanya yang tidak bersemangat. Beberapa juga menemukan lampiran keyboard menjadi canggung dan sulit digunakan. Akibatnya, Google menghentikan Pixel Slate pada tahun 2020 dan mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi memproduksi tablet.
Kegagalan Pixel Slate menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi ketika memasuki pasar baru. Terlepas dari keahlian Google dalam perangkat lunak dan perangkat keras, ia tidak dapat membuat tablet yang sukses yang dapat bersaing dengan pemain mapan seperti Apple dan Microsoft. Kurangnya keberhasilan Pixel Slate juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pasar tablet, yang telah mengalami penurunan penjualan dalam beberapa tahun terakhir. Seiring teknologi terus berkembang, akan menarik untuk melihat bagaimana perusahaan seperti Google beradaptasi dengan perubahan preferensi konsumen dan kondisi pasar.
Google Pixel Slate dirancang untuk bersaing dengan Apple iPad Pro dan Microsoft Surface Pro